Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seni Batu Kecil di Gua Australia Diduga Buatan Anak-anak

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Meskipun situs Yilbilinji, Australia - yang secara tradisional dimiliki oleh orang-orang Aborigin Marra - telah dikenal selama beberapa dekade, seni batu kecil baru didokumentasikan pada tahun 2017. Kredit: L.M. Brady
Meskipun situs Yilbilinji, Australia - yang secara tradisional dimiliki oleh orang-orang Aborigin Marra - telah dikenal selama beberapa dekade, seni batu kecil baru didokumentasikan pada tahun 2017. Kredit: L.M. Brady
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti mengungkap potongan-potongan yang sangat langka dari seni batu Neolitikum kecil yang ditemukan di gua dangkal Australia dibikin dengan membuat stensil kecil dari lilin lebah.

Terletak di rockshelter (ceruk) Yilbilinji di Taman Nasional Limmen utara Australia, stensil miniatur jenis ini hanya diketahui dari dua situs lain di seluruh dunia, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Selasa, 26 Mei 2020. Temuan lengkap dari penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Antiquity.

Situs lain yang menampilkan seni cadas stensil kecil ada di Nielson's Creek di New South Wales dan di Pulau Kisar di Indonesia.

Meskipun situs Australia tersebut - yang secara tradisional dimiliki oleh orang-orang Aborigin Marra - telah dikenal selama beberapa dekade, seni kecil ini baru didokumentasikan pada tahun 2017.

Masing-masing gambar memiliki panjang kurang dari 4,7 inci (12 sentimeter). Miniatur muncul di antara sekitar 300 gambar stensil berskala lebih besar, yang umum di antara 28.000 tahun sejarah seni Aborigin.

Gambar-gambar besar dibuat dengan menyemprotkan cat ke benda-benda yang menempel pada permukaan batu - dengan tangan, bumerang, dan bagian-bagian hewan yang sering digunakan sebagai stensil.

Namun, gambar stensil kecil terlalu kecil untuk dibuat menggunakan benda biasa - yang mendorong para peneliti untuk mengeksplorasi bagaimana mereka dibuat.

Arkeolog Liam Brady dan koleganya termasuk Marra Rangers dan Park Rangers mencatat total 17 stensil mungil - termasuk motif seperti figur manusia, hewan, bumerang, dan bentuk geometris.

"Kami telah menemukan konsentrasi terbesar dari gambar-gambar ini di mana saja di dunia," kata Dr Brady, yang berasal dari Universitas Flinders Australia. "Kami ingin tahu bagaimana mereka dibuat dan apa artinya," tambahnya.

Tim menyimpulkan bahwa bentuk gambar stensil berarti bahwa mereka kemungkinan dibuat menggunakan bahan yang dapat dengan mudah dicetak dan ditempelkan ke permukaan batu - karena tidak ada tanda apa pun yang digunakan untuk membubuhkan stensil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan studi antropologis di wilayah tersebut mencatat bahwa anak-anak sering membentuk lilin lebah menjadi barang-barang kecil seperti sapi dan kuda, tim berangkat untuk menguji apakah zat lengket itu dapat digunakan untuk menghasilkan seni stensil mirip dengan yang ditemukan di ceruk itu.

Para peneliti memanaskan dan membentuk lilin lebah, dan membuktikan bahwa itu bisa digunakan dengan sukses untuk membuat stensil mini.

“Eksperimen kami menunjukkan betapa pentingnya peran ketelitian, kehati-hatian, waktu, dan upaya dalam mendekorasi dan menuliskan lanskap dengan simbol,” kata Dr. Brady.

Menurut para peneliti, memahami bagaimana gambar itu dibuat dapat membantu menjelaskan mengapa mereka dibuat. Di antara beberapa populasi Aborigin misalnya, lilin lebah dianugerahkan signifikansi spiritual dan dikaitkan dengan makhluk leluhur - atau 'Mimpi' - yang konon awalnya membentuk dunia, serta praktik sihir.

Pada saat yang sama, para peneliti mencatat bahwa fakta bahwa anak-anak sering terlihat membuat benda-benda dengan lilin lebah dapat menunjukkan bahwa seni itu adalah produk dari permainan - atau praktik untuk membuat seni yang serupa, tetapi berukuran penuh, juga ditemukan di gua.

Kesimpulan ini didukung oleh fakta bahwa beberapa stensil kecil ditinggalkan di batu setinggi anak. “Marra membuat stensil miniatur ini di lanskap mereka yang dipenuhi dengan kenangan leluhur mereka yang terus merawatnya,” kata Dr. Brady.

Terlepas dari alasan bahwa seni cadas awalnya stensil, para peneliti mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan potensi kolaborasi antara arkeolog, penjaga hutan dan Pemilik Tradisional Marra. "Sejak karya ini diterbitkan, kami telah menemukan tiga motif miniatur baru, sosok manusia, kura-kura air tawar, dan seekor echidna," kata Dr. Brady.

DAILY MAIL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

9 jam lalu

Suasana Kota Perth, Australia, di malam hari pada Jumat, 26 April 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.


Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

10 jam lalu

Tanaman herbal yang tumbuh di sekitar Galeri Dale Tilbrook di Mandoon Estate-Swan Valley, Australia Barat. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.


Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

17 jam lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.


Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

1 hari lalu

Peneliti muda yang merupakan mahasiswa doktoral Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Ikhlas Abdjan. Dok. Humas Unair
Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

1 hari lalu

Suasana Optus Stadium di Perth yang merupakan stadion terbesar di Australia Barat, Jumat 26 April 2024. Tempo/ JONIANsYAH HARDJONO
Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya


Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

2 hari lalu

Pakar dari Indonesia dan Australia pada 30 April 2024 membahas dekarbonisasi dalam sebuah acara diskusi yang diadakan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi


Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

2 hari lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Heri Yuli Yanto. Dok. Humas BRIN
Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.


Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

2 hari lalu

Situs bersejarah Bathrust Lighthouse di Pulau Rottnest, Perth, Australia Barat, Minggu 28 April 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).